Berita  

Atasi Semrawut, Pasar Tradisional Makassar Akan Coba Sistem Hanggar

pasar tradisional makassar

Ketikmedia, Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menyoroti kondisi pasar tradisional yang dianggap masih semrawut. 

Dalam upaya meningkatkan kualitas pasar rakyat, Appi pun berencana membenahi pasar tradisional di Kota Makassar dengan menerapkan sistem hanggar. 

Ini sebuah konsep yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertata, aman, dan nyaman bagi para pedagang serta pembeli.

Solusi untuk Pasar Tradisional Makassar yang Semrawut

Sorotan terkait kondisi pasar tradisional ini mencuat saat Appi melakukan kunjungan langsung ke dua pasar utama di Makassar, Sulawesi Selatan yakni Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-baeng, pada Sabtu (1/3). 

Dalam kesempatan tersebut, ia meninjau berbagai aspek terkait infrastruktur, kebersihan, hingga tata kelola pasar. Dari hasil pengamatannya, Appi mengakui bahwa kondisi pasar tradisional di Makassar saat ini masih jauh dari kata ideal. 

Infrastruktur yang kurang memadai, tata kelola yang belum optimal, serta permasalahan lingkungan seperti drainase yang buruk dan sistem parkir yang tidak tertata menjadi kendala utama yang dihadapi. 

Hal ini dinilai dapat menghambat aktivitas jual beli serta menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.

“Kita melihat badan pasar ini masih belum terkelola dengan baik. Ini mengganggu beberapa hal, seperti perparkiran yang semrawut dan saluran sanitasi yang kurang memadai. Kalau banjir, orang pasti enggan ke pasar. Ini yang harus kita benahi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pasar,” jelas Appi pada Minggu (2/3).

Appi menegaskan bahwa pasar tradisional memiliki peran vital dalam perekonomian masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). 

Oleh karena itu, ia menilai bahwa penting untuk menciptakan suasana pasar yang lebih bersih, nyaman, dan aman agar masyarakat tetap tertarik berbelanja di pasar tradisional meskipun perkembangan pasar modern semakin pesat. 

Baca Juga:  Caleg DPRD Sulsel Korupsi, Kemungkinan Tidak Jadi Dilantik

Menurutnya, esensi utama dari sebuah pasar adalah mempertemukan penjual dan pembeli dalam lingkungan yang mendukung transaksi yang sehat dan efisien.

“Semakin aman dan nyaman, maka semakin banyak orang yang datang ke pasar. Ini tentu akan menguntungkan bagi pedagang karena meningkatkan pendapatan mereka. Ini salah satu program utama kita,” tegasnya.

Ada Juga Rencana Pengembangan Pasar Modern

Sebagai langkah konkret dalam upaya revitalisasi pasar, Appi pun mengungkapkan rencana pengembangan pasar modern di Kota Makassar. Salah satu konsep yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan pasar dengan sistem hanggar. 

Konsep ini bertujuan untuk membuat kawasan pasar lebih luas dan lebih tertata, sehingga aktivitas ekonomi di dalamnya dapat berjalan lebih baik.

“Saat ini, pembangunan badan pasar di Makassar masih minim. Ke depan, kita akan melakukan survei detail untuk mengidentifikasi pasar mana yang bisa dijadikan proyek percontohan pasar dengan sistem hanggar,” ujarnya.

Selain aspek fisik, Appi juga menekankan pentingnya pengelolaan pasar yang lebih sistematis dan profesional. Menurutnya, proses polarisasi operasional pasar akan menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam waktu dekat. 

Dengan pengelolaan yang lebih baik, harapannya pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Kita ingin memastikan bahwa pasar-pasar tradisional di Makassar bisa berkembang dan bersaing dengan pasar modern,” imbuhnya.

Appi Juga Meninjau Harga Bahan Pokok

Selain meninjau infrastruktur pasar, Appi juga melakukan inspeksi terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional. 

Dalam kunjungannya bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Appi menemukan adanya lonjakan harga pada beberapa komoditas. Ini terutama cabai rawit merah yang mengalami kenaikan drastis hingga mencapai Rp 75.000 per kilogram.

Baca Juga:  OYO Dekat Bandara Makassar Terbaik dan Murah, Cek 9 Opsinya

“Secara umum, harga masih relatif stabil. Hanya ada sedikit kenaikan pada cabai merah dari harga Rp 35 ribu per kilo menjadi Rp 75 ribu per kilo. Ini yang perlu kita antisipasi,” jelas Appi.

Kenaikan harga ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Ini mengingat cabai merupakan salah satu bahan pokok yang banyak masyarakat konsumsi. 

Pemerintah pun berencana untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mencari solusi terbaik. Harapannya bisa harga tetap stabil dan daya beli masyarakat tidak terganggu.

Melalui berbagai rencana upaya pembenahan, harapannya pasar tradisional di Makassar dapat lebih berkembang dan mampu bersaing dengan pasar modern. 

Dengan lingkungan yang lebih tertata, sistem pengelolaan yang lebih profesional, serta perhatian terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok, masyarakat harapannya tetap menjadikan pasar tradisional sebagai pilihan utama dalam berbelanja.