Ketik Media, Berita – Pangdam IX Udayana menyatakan betapa pentingnya kerjasama antara TNI AD dengan rakyat luas. Bahkan, ia menyampaikan sebuah quotesy kalau TNI AD sama dengan rakyat bukan di atas rakyat.
Artinya adalah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat bukan kelas tertentu melainkan harus lebur dengan rakyat karena lahirnya memang dari rakyat. Sehingga antara TNI dan rakyat memiliki chemistry yang tidak terpisahkan.

Pernyataan ini terungkap dari Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni pada waktu menghadiri peringatan Hari Juang TNI AD tahun 2024 di Asrama Praja Raksaka Denpasar minggu kemarin. (15/12)
“Menurut hemat saya, tentara tidak berada di luar rakyat. Tetapi merupakan bagian dari rakyat itu sendiri. Ini kutipan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman yang saya dan kalian harus pegang bersama”, tutur Mayjen Muhammad Zamroni dalam pidatonya.
TNI Garda Terdepan Sebagai Penjaga Keutuhan NKRI
Salah satu tugas Tentara Nasional Indonesia utamanya Angkatan Darat adalah mempertahankan kedaulatan bangsa serta menjaga keselamatan rakyatnya. Artinya pula, TNI AD harus menjadi garda terdepan penjaga NKRI dan rakyat dari segala macam gangguan.
Akan tetapi, TNI AD tidak akan bisa berbuat banyak jika tidak ada sinergi yang kokoh dengan rakyat. Pertahanan Indonesia harus melibatkan tentara dan rakyat sebagai kekuatan yang dahsyat seperti pada waktu perang tahun 1945.
Mayjen Zamroni, Panglima Kodam Udayana, mengamini pernyataan ini. Bahkan menurutnya, tentara dan rakyat harus memegang prinsip perjuangan Jenderal Soedirman yang begitu semangat bahu membahu dengan rakyat melakukan perlawanan terhadap penjajah.
“TNI dan rakyat harus bersatu menjaga keutuhan NKRI. Saya teringat apa yang dikatakan Jenderal Soedirman kalau rakyat merupakan pertahanan terakhir semesta. Itu artinya peran rakyat juga penting selain kekuatan militer”, ungkap Mayjen Zamroni selanjutnya.
Panglima Kodam IX Udayana : TNI AD Harus Responsif Terhadap Tantangan
Tantangan TNI AD di jaman ini sangat pelik dan kompleks. Biarpun demikian, tentara harus tetap responsif dan saling bekerjasama dengan rakyat untuk mengatasi tantangan tersebut. Tentara Angkatan Darat harus menjadi penyelamat ketika rakyat mengalami krisis pangan atau ketika ada bencana alam.
Panglima Kodam Udayana sendiri yang menyampaikan pernyataan ini melalui pidatonya di acara Hari Juang tahun 2024 kemarin. Menurutnya TNI AD harus menguasai teknologi komunikasi sehingga bisa berkomunikasi dengan rakyat secara cepat dan akurat. Itulah strategi untuk responsif terhadap rakyat yang mengalami masalah di lapangan.
“Pesan saya kalian semua harus menjadi patriot yang dipercaya oleh rakyat. Makanya jiwa korsa harus diperkuat dan senantiasa bertindak di atas pembelaannya terhadap rakyat. Nilai luhur TNI AD juga harus kalian tampilkan”, ujar Zamroni kepada peserta apel Hari Juang.
Hari Juang TNI AD adalah Refleksi Kemanunggalan TNI dengan Rakyat
Peringatan Hari Juang Tahun 2024 hendaknya menjadi refleksi semangat perjuangan TNI AD supaya lebih kuat lagi. Termasuk memperkuat karakter kemanunggalan tentara dengan rakyat yang tidak akan terpisahkan dengan apapun.
Menurut Kolonel Infanteri Agung Udayana, selaku Kapendam IX Udayana, Hari Juang tahun 2024 merupakan refleksi kemanunggalan TNI AD dengan rakyat. Ia juga berharap seluruh tentara harus mengambil momen tersebut sebagai penambah semangat juang dalam mempertahankan NKRI.
“Peringatan Hari Juang hari ini jangan hanya dimaknai sebagai momen kenang sejarah saja. Kalian juga harus ingat kalau kalian itu adalah petugas yang harus melindungi, melayani serta memberikan solusi terhadap bangsa ini. Kalian juga harus bersemangat menjaga kemanunggalan dengan rakyat”, pungkas Agung Udayana.
Perlu kami informasikan kalau upacara peringatan Hari Juang TNI AD tahun 2024 berlangsung cukup khidmat dan khusu’. Terutama pada saat Pangdam IX Udayana menyampaikan pidato dan orasi yang sangat luar biasa. Sedangkan di akhir upacara ada kegiatan pendukung yang tak kalah menarik yaitu acara Donor Darah dan Bazar UMKM. (Ags)