Ketik Media, Berita – Makan Bergizi Gratis merupakan program yang luar biasa. Akan tetapi, pengawasan terhadap program tersebut harus menyeluruh dan saksama. Pemerintah juga wajib memberikan perhatian yang serius terhadap program MBG baik dari segi cara penyajian, jenis makanan dan kebersihan hingga teknik penyaluran.
Salah satu anggota Komisi X DPR RI yang bernama Sabam Sinaga memberikan pernyataan yang sama. Menurutnya, program MBG memang membutuhkan perhatian yang khusus. Karena nantinya, makanan akan tersalurkan ke seluruh pelajar sehingga pola penyajian dan strategi pendistribusian harus mendapatkan pengawasan maksimal.

“MBG merupakan program pemerintah yang sudah berjalan. Untuk itu, pembenahan-pembenahan tetap harus dilakukan dan kalau perlu mengevaluasi program setiap hari. Pemerintah harus memberi perhatian serius terhadap program ini”, tutur Sabam kepada jurnalis di Jakarta. (17/1)
MBG Merupakan Program Tekan Angka Stunting
Masalah laten di Indonesia salah satunya ialah masih ada anak-anak yang mengalami gangguan stunting (kekurangan gizi). Secara jangka panjang, masalah ini akan mengganggu kemajuan negara karena generasi muda tidak mampu bersaing secara global sebab stunting usia dini.
Sabam Sinaga juga menyiratkan pernyataan yang sama. Menurut anggota DPR RI Komisi X ini, program makan gizi gratis memang sangat bagus karena bisa menurunkan angka stunting di Indonesia. Ia juga menyiratkan kalau MBG merupakan program penyelamat bagi generasi bangsa.
“Hemat saya, program MBG harus terus berjalan. Karena ini strategi menyelamatkan generasi muda bangsa Indonesia. Nah, kasus siswa keracunan di SDN 03 Sukoharjo Jateng tetap harus mendapatkan perhatian serius. Tapi saya meyakini pemerintah akan melakukan evaluasi komprehensif terkait kasus itu”, Ungkap Sabam Sinaga.
“Di setiap rilis program pasti ada dinamika yang mengiringi. Seperti kasus keracunan siswa dan omzet kantin sekolah yang pasti menurun sebab adanya program ini. Hal tersebut harus ter-antisipasi di awal oleh pemerintah”, lanjut Sabam berikutnya.
SOP Makan Bergizi Gratis akan Diperkuat
Program Makan Bergizi Gratis harus berdasar pada Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) yang kuat. Sehingga kasus keracunan makanan tidak terjadi. Apalagi masyarakat sasaran program adalah siswa yang masih duduk di bangku sekolah.
Pernyataan ini tersurat dari ungkapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, yaitu Hasan Nasbi. Menurutnya, Badan Gizi Nasional atau BGN pasti melakukan investigasi dan penguatan SOP program MBG akibat kasus di Sukoharjo demi mencegah kasus terulang kembali.
“BGN sudah mendapatkan laporan dan langsung melakukan investigasi. Memang ada beberapa kesalahan teknis. Makanya, makanan langsung ditarik dan siswa mendapatkan makanan pengganti yang baru”, Tutur Hasan Nasbi ke insan media.
Tingkat Kebersihan dan Hiegenis Makanan Akan Dievaluasi Komprehensif
Kasus keracunan MBG yang mendera beberapa pelajar di SDN 03 Sukoharjo merupakan peristiwa yang harus menjadi bahan evaluasi Badan Gizi Nasional. Terutama yang terkait dengan kebersihan makanan (hiegenis) serta bagaimana cara penyajian ke siswa.
Hasan Nasbi selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan juga menyampaikan pesan serupa. Menurutnya, Badan Gizi Nasional harus mengevaluasi seluruh urutan distribusi makanan apakah sudah sesuai dengan SOP atau tidak.
“Semua kronologis penyaluran MBG dari cara memilih jenis makanan sampai cara menyajikan ke siswa harus mendapatkan evaluasi yang serius. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus serupa di waktu yang akan datang”, Tutup Hasan Nasbi.
Di informasikan sebelumnya, kalau beberapa siswa di SDN 03 Sukoharjo mengalami keracunan akibat Makan Bergizi Gratis. Kurang lebih ada 50 siswa yang mengalami hal tersebut sehingga harus mendapatkan penanganan medis yang insentif. (Ags)