Berita  

Mahasiswa Makassar Bunuh Nenek Tarimah dengan Motif Utang 

mahasiswa Makassar bunuh Nenek Tarimah

Dua orang mahasiswa Makassar bunuh Nenek Tarimah pada hari Selasa, tanggal 4 Juni 2024 silam, dini hari waktu setempat. Mahasiswa berinisial VI dan AS tersebut mengaku tega menghabisi nyawa korban akibat terjerat utang yang tak bisa mereka bayar.

Kasus pembunuhan Nenek Tarimah ini terjadi di Jalan Toddopuli 18, Kecamatan Manggala, yang merupakan alamat rumah sang nenek. Ketika kejadian pembunuhan oleh sepasang mahasiswa ini berlangsung, korban sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. 

Tersangka Mendapatkan Ide Pembunuhan dari Internet

VI dan AS adalah sepasang kekasih yang menjadi pelaku pembunuhan Nenek Tarimah di Makassar. Keduanya mengaku jika mereka mendapatkan ide untuk membunuh korban dari Internet, termasuk bagaimana caranya dan langkah demi langkahnya.

Pelaku VI pun ternyata sudah saling mengenal dengan korban dan telah dianggap seperti bagian dari keluarga Nenek Tarimah. Hal inilah yang membuat VI tahu jika korban memiliki uang dengan jumlah besar dan sering meminjamkannya ke orang lain.

“Dekat seperti keluarga, tapi memang bukan keluarga. Itulah alasan mengapa mereka sering bertemu dan pada akhirnya pelaku meminjam uang kepada korban,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana.

Inilah bagaimana kronologi mahasiswa Makassar bunuh Nenek Tarimah dimulai. Pelaku meminjam uang sebesar Rp7 juta kepada korban untuk keperluan kuliah, hanya saja pelaku mulai merasa kesal karena sang korban kerap kali melakukan penagihan. 

Hal inilah yang membuat pelaku gelap mata dan berniat untuk menghabisi korban selamanya. Bukan hanya agar korban tidak lagi menagih hutang padanya, namun juga untuk menguasai semua hartanya karena Nenek Tarimah memang dikenal sebagai orang berkecukupan.

Baca Juga:  Akui Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Setubuhi Anak Tiri Ponakan

Sejak dua minggu sebelum pembunuhan, ada history di Internet saat pelaku mencari tahu berapa lama seseorang bisa bernapas saat ditutup oleh bantal. Cara inilah yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh Nenek Tarimah di kamar tidurnya.

Pelaku Mengajak Sang Pacar untuk Menghabisi Korban 

Berkaitan dengan kejadian mahasiswa Makassar bunuh Nenek Tarimah, pelaku tidak melakukan aksinya sendirian. Hal ini karena VI mengajak sang pacar (AS) untuk melancarkan aksinya. Pada saat itu, VI mengarang cerita palsu agar sang pacar ikut aksi ini.

Motif pembunuhan Nenek Tarimah di Makassar yang diberitahukan VI kepada AS sedikit berbeda dengan yang aslinya. Sebab, VI memberitahu AS jika korban memiliki hutang kepada orang tua pelaku sebesar Rp80 juta agar sang kekasih mau membantunya.

Agar proses pembunuhan Nenek Tarimah di Makassar berjalan dengan lancar, kedua pelaku melakukan pertemuan terlebih dulu di sebuah warung kopi pada hari Senin, 3 Juni 2024. Pada akhirnya, di sekitar pukul 11 malam, VI mengajak AS untuk datang ke rumah korban.

Keduanya sampai di lokasi kejadian pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2024 pukul 1 dini hari. Karena sudah saling mengenal dan dianggap seperti keluarganya sendiri, VI mengetuk pintu rumah korban dan korban pun membukakan pintu tersebut untuknya.

Setelah membukakan pintu, korban pun kembali ke dalam kamarnya untuk melanjutkan tidur. Tragis, pelaku malah membekap wajah korban dengan bantal hingga kehilangan napas. Kepala korban juga dibentur oleh remote AC hingga meregang nyawa.

Pasca mahasiswa Makassar bunuh Nenek Tarimah, pelaku membawa kabur emas dan uang senilai Rp20 juta. Pada saat ditangkap oleh pihak kepolisian, barang bukti yang tersisa hanya Rp16,8 juta saja, sedangkan emas yang mereka curi sama sekali belum terjual.

Baca Juga:  8 Tahun Berlalu, Pelaku Pembunuhan Vina Masih Misterius