Hujan deras dan angin kencang kembali memakan korban. Kini giliran longsor di Bokin Toraja yang terjadi dan membuat warga sekitar meradang. Bagaimana tidak ketika akses jalan warga tertutup selama berhari-hari dan menyebabkan mereka kini terisolasi.
Bencana tanah longsor di Toraja Utara ini terjadi sejak hari Selasa tanggal 9 April 2024. Lokasinya ada di Kelurahan Bokin, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Tempatnya hanya berjarak 45 menit dari ibukota kabupaten, Rantepao.
Material Longsor Membuat Akses Warga Jadi Terbatas
Akibat kejadian longsor di Bokin Toraja, akses warga menjadi terbatas karena ada material longsong yang memenuhi jalan. Karena material ini, warga tidak bisa berjalan ke kelurahan lain dan membuat mereka terisolasi selama tumpukan tanah itu masih ada.
Bahkan, hingga hari Jumat tanggal 12 April 2024, warga Bokin Toraja Utara terisolasi akibat longsor. Padahal, sudah tiga hari peristiwa bencana alam itu terjadi, namun masih belum ada upaya evakuasi dari pemerintah setempat mengenai tanah longsor ini.
Tidak hanya ruas jalan saja yang tertutup dampak tanah longsor di Bokin Toraja Utara ini, namun juga ada beberapa rumah warga yang terkena akibatnya. Hal ini jelas menimbulkan kerugian material dan juga kerugian psikis bagi semua warga Bokin yang terdampak.
Selain itu, ada beberapa tiang listrik tumbang akibat bencana alam di Toraja Utara ini. Akibatnya, akses listrik warga sekitar terputus ketika kejadian dan membuat kondisi warga sekitar semakin memprihatinkan dengan akses jalan yang terbatas.
Alat Berat Milik BPBD Rusak Sehingga Proses Evakuasi Terhambat
Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara, Paulina Marampa, ada alasan mengapa proses evakuasi terhambat. Hal ini karena alat berat milik Pemda Toraja Utara melalui BPBD kini tengah rusak.
Hal inilah yang membuat pemerintah dan lembaga terkait masih belum bisa melakukan proses evakuasi tanah longsor di Bokin Toraja. Menurut Paulina, kini alat-alat berat tersebut sedang dalam proses perbaikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Sudah satu minggu alatnya rusak, sedangkan kami hanya punya satu,” jelas Paulina dalam keterangannya.
Di samping alat berat milik BPBD, sebenarnya masih ada lembaga negara lainnya di Toraja Utara yang memiliki alat berat juga. Misalnya seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Toraja Utara yang juga memiliki alat berat Loader.
Sayangnya titik longsor di Toraja Utara kini tidak hanya terjadi di Bokin saja, sehingga alat tersebut kini sedang dipakai di titik lainnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Toraja Utara, Paulus Tandung secara langsung kepada pihak media.
“Sebenarnya ada alat berat yang kami punya, tapi sekarang sedang dipakai di titik yang lain,” jelasnya.
Karena ketiadaan alat berat, kini warga serta pihak BPBD Toraja Utara tengah bersihkan material longsor dengan alat seadanya. Hanya saja, cara ini memang akan memerlukan waktu yang lama dan kurang efektif karena hanya bisa sedikit demi sedikit.
Hingga kini, ruas jalanan tersebut hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dan oleh kendaraan roda dua saja. Kendaraan beroda empat seperti mobil dan juga kendaraan besar lain masih belum bisa lewat sama sekali meskipun sudah tiga hari sejak hari kejadian.
Lurah Bokin: Kami Perlu Alat Berat
Selama berhari-hari, warga Bokin terus berusaha untuk melakukan evakuasi tanpa bantuan alat berat, mereka hanya terus mengandalkan cangkul dan sekop. Lurah Bokin, Agustinus Pabura pun mengatakan jika absennya alat berat ini membuat warga kesulitan.
“Belum ada alat berat yang sampai ke sini, padahal kami sangat perlu,” jelasnya.
Biasanya, BPBD selalu gerak cepat dan menurunkan alat berat ketika ada longsor di Bokin Toraja Utara. Hanya saja, karena alatnya sedang rusak kini tidak ada alat berat cadangan. Agustinus mengaku jika hal ini sukses membuat warga Bokin merasa resah.
Selain karena akses ruas jalan yang terbatas dan membuat warga terisolasi, runtuhnya tiang listrik juga membuat aliran listrik padam selama berhari-hari. Rumah warga yang terkena material longsor pun kini masih belum bisa dibersihkan secara maksimal.
Agustinus dan seluruh warga Bokin pun terus berharap jika pemerintah akan segera turun tangan dan mencarikan alat berat. Jika alat berat milik BPBD Toraja Utara masih rusak, harapannya Pemda akan segera meminta bantuan dari Kabupaten di sekitarnya.
Hal ini karena alat berat adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh daerah yang sedang mengalami bencana seperti tanah longsor. Sehingga, seharusnya pemerintah daerah memiliki lebih dari satu alat berat, terutama di musim rentan bencana seperti sekarang.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, penyebab longsor di Bokin Toraja adalah karena hujan deras dan angin kencang yang melanda Toraja Utara selama beberapa hari belakangan.