Ada banyak laporan iseng yang masuk di WhatsApp layanan pengaduan ‘Lapor Mas Wapres’. Ini menurut pengakuan dari Hasan Nasbi selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Menurutnya ada banyak laporan iseng dari masyarakat yang masuk ke kontak tersebut. Bahkan ada yang mengaku mampu menghentikan lumpur Lapindo.
“Laporan-laporan yang banyak iseng itu yang via WhatsApp itu, penuh itu. Ada yang berjanji bisa menghentikan lumpur Lapindo. Jadi yang semacam-semacam itu ada banyak,” ujar Hasan pada Selasa (19/11), di Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, saat melakukan konferensi pers.
Berbagai Laporan yang Masuk ke WhatsApp ‘Lapor Mas Wapres’
Tidak semua laporan yang masuk ke WhatsApp tersebut bersifat iseng. Ada juga laporan yang bersifat pribadi seperti permasalahan rumah tangga.
Sebagai contoh, ada seorang istri yang mengirim laporan terkait suaminya yang merupakan ASN. Ia ingin sang suami mendapat hukuman atau surat pemberhentian dari pekerjaannya.
“Ada kemudian yang punya konflik rumah tangga supaya suaminya dihukum. Karena satunya dari kesatuan, satunya dari ASN, misalnya gitu pengen suaminya dihukum atau diberhentikan. Jadi laporan rumah tangga kayak itu juga banyak,” ujarnya.
Menurutnya ada banyak laporan yang sulit untuk masuk ke tahap berikutnya. Contohnya laporan-laporan yang bersifat iseng atau bersifat terlalu pribadi.
“Atau juga misalnya laporan yang betul-betul iseng dengan insinuasi-insinuasi tertentu, kemudian laporan itu sangat iseng lah. Nyebut nama, nyebut apa, tapi itu kita tahu itu laporan yang sangat iseng,” ucap Hasan.
Proses Penyaringan Laporan Terus Berlangsung
Untuk sekarang, fokus istana adalah melakukan penyaringan terhadap setiap laporan yang masuk. Pembuatan back office untuk mengelola hal ini juga sekarang sedang berjalan.
“Jadi tidak hanya mana yang iseng dan tidak iseng, tapi nanti juga laporan itu mana yang akan diserahkan ke K/L mana juga back office-nya sedang dipersiapkan, dan dalam waktu cepat insyaallah nanti akan bisa diberitahukan kepada publik,” tambahnya.
Setelah back office berjalan optimal, Hasan menuturkan kalau target selanjutnya adalah menguatkan respons di daerah-daerah. Ini penting karena program ‘Lapor Mas Wapres’ tidak hanya berpusat di istana.
“Jadi yang perlu teman-teman semua pahami, sistem lapor ini tidak cuma satu. Di level daerah, sistem lapor ini ada. Di level kementerian dan lembaga, sistem lapor ini juga ada. Atensinya sekarang menjadi semakin kuat dengan kehadiran lapor wakil presiden. Jadi ini bukan satu-satunya, tapi ini justru memperkuat atensi bahwa responsivitas pemerintah terhadap aduan-aduan masyarakat sekarang harus semakin cepat, harus semakin tinggi. Jadi ini yang perlu ditekankan nanti,” tutupnya.
Jika memang keberlangsungannya optimal, program ini nampaknya mampu memberikan dampak positif untuk masyarakat. Namun banyaknya laporan iseng di WhatsApp ‘Lapor Mas Wapres’ membuktikan kalau masih banyak masyarakat yang masih menganggap ini sebagai sesuatu yang sepele.