Ketikmedia.com – Kendaraan listrik penyelamat industri saat ini sedang ramai diperbincangkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan pakar otomotif yang menilai kendaraan listrik bisa menjadi penyelamat industri otomotif di Indonesia.
Bahkan, pihaknya juga menyebut bahwa modal yang bisa mendorong pertumbuhan Electronic Vehicle (EV) adalah potensi SDM di Indonesia. Lantas, apa benar kendaraan listrik berpotensi sebagai penyelamat di bidang industri otomotif? Ini penjelasannya!
Kata Pakar Tentang Kendaraan Listrik Penyelamat Industri Otomotif
Pakar otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa kendaraan listrik penyelamat industri otomotif di Indonesia. GAIKINDO mencatat angka penjualan mobil grosir turun dari 231.027 unit menjadi 205.160 unit pada kurun waktu yang sama.
“Segmen EV dapat menjadi penyelamat industri otomotif Indonesia dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan yang terjadi saat ini,” kata Yannes pada media.
Beliau juga mengungkapkan bawa Indonesia punya dukungan berupa bahan baku dan SDM yang bisa memproduksi serta mengembangkan kendaraan elektrik.Pihaknya juga menambahkan pernyataan bahwa saat ini Indonesia memiliki hingga 26% cadangan nikel dunia.
Selain meningkatkan investasi untuk pengembangan dan riset, pemerintah sepertinya perlu adanya penerapan kebijakan yang bisa mendukung upaya pengembangan kendaraan listrik. Tidak hanya itu, pemerintah juga bisa mengupayakan diversifikasi pada pasar ekspor kendaraan.
Dengan penerapan kebijakan yang sedemikian rupa, harapannya adalah Indonesia bisa terus bertumbuh, khususnya di bidang industri otomotif. Hal ini menjadi jawaban atas pertanyaan apakah kendaraan listrik penyelamat industri otomotif di Indonesia.
Dampak Positif Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia
Di era yang serba modern ini, industri otomotif juga terus mengembangkan produksi kendaraan sesuai dengan perkembangan zaman. Kendaraan listrik menjadi salah satu produksi otomotif yang sampai saat ini mulai banyak peminatnya.
Menggunakan kendaraan listrik sebagai moda transportasi sehari-hari memberikan dampak positif tidak hanya bagi penggunaanya, melainkan bagi Indonesia. Berikut dampak positif penggunaan kendaraan listrik di Indonesia:
1. Penurunan Polusi Udara
Penggunaan kendaraan listrik akan memberikan nafas segar bagi kota-kota di Indonesia. Dampak positif yang paling utama dalam penggunaan kendaraan listrik ini adalah adanya penurunan polusi karena kendaraan listrik tidak menghasilkan asap terlalu banyak.
Sebab, kendaraan listrik akan beroperasi tanpa emisi yang menyebabkan tidak adanya gas buang yang berbahaya. Pada kendaraan berbahan bakar fosil, biasanya akan menghasilkan gas buang seperti C02 dan NOx yang umumnya berbahaya dan bisa menyebabkan polusi.
Oleh sebab itu, dengan beralihnya kendaraan dari yang berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik akan membantu mengurangi polusi udara di Indonesia. Jadi penggunaanya juga bisa turut serta dalam pengurangan jejak karbon dan memperbaiki kualitas udara.
2. Efisiensi Energi Tinggi
Jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan efisiensi energi yang lebih tinggi. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa pakar menyebut kendaraan listrik penyelamat industri otomotif di Indonesia.
Kendaraan listrik akan mampu mengubah lebih banyak energi dari baterai menjadi daya yang berfungsi untuk menggerakan kendaraan. Apalagi ketika menggunakan energi daya ini juga akan mengurangi pemborosan bahan bakar dan energi.
Sehingga tidak heran jika saat ini banyak bermunculan kendaraan listrik, seperti MG 4 EV dan MG ZS EV yang mengambarkan kemajuan teknologi dan otomotif. Dengan begitu, maka kendaraan mampu bergerak lebih efisien tanpa mengurangi kenyamanan pengguna.
3. Tidak Bising
Suasana kota akan menjadi lebih tenang jika banyak yang menggunakan kendaraan bising. Kendaraan elektrik tidak mengeluarkan suara bising saat dijalankan dan beroperasi dengan senyap.
Suara minim yang berasal dari kendaraan listrik ini turut berkontribusi dalam penurunan polusi suara di kota, khususnya kota-kota besar di Indonesia. Minimnya suara dari kendaraan juga akan berdampak positif untuk ketenangan penduduk yang tinggal di dekat dari jalan raya.
4. Inovasi untuk Masa Depan
Perusahaan otomotif tak henti-hentinya memproduksi produk-produk baru yang unggul dan berkualitas, salah satunya kendaraan listrik. Ungkapan pakar mengenai kendaraan listrik penyelamat industri otomotif tampaknya memang benar adanya.
Mengingat dalam produksinya ini turut berkontribusi pada pengembangan inovasi dan infrastruktur pendukung di Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa industri otomotif juga berkomitmen terhadap masa depan mobilitas yang berkelanjutan.
Apalagi di tengah perkembangan industri otomotif di Indonesia yang terus berinovasi, memungkinkan serangkaian kendaraan listrik bisa terus meningkatkan kecanggihannya.
Jadi tidak hanya ramah lingkungan saja, melainkan juga bisa di desain dengan fitur canggih dan tampilan yang lebih modern.
5. Dukungan Energi Terbarukan
Penggunaan berbagai jenis kendaraan listrik akan memberikan dukungan terhadap energi terbarukan. Dalam penggunaannya ini akan mendorong peningkatan penggunaan energi terbarukan yang ada di Indonesia.
Adanya infrastruktur pengisian ulang yang mendukung energi hijau, menjadikan kendaraan listrik bisa melakukan pengisian energi bersumber dari matahari. Dukungan terhadap energi terbarukan ini bisa mendorong transisi energi bersih di Indonesia.
Jenis Kendaraan Listrik di Industri Otomotif Indonesia
Mengingat kendaraan listrik penyelamat industri otomotif di Indonesia, menjadikan banyak produsen yang mulai memproduksi berbagai jenis dan merek kendaraan. Di Indonesia, terdapat beberapa merek mobil dan motor listrik yang paling banyak peminatnya. Adapun daftar mereknya, yaitu:
1. Mobil Listrik BMW
- i4 eDrive35: Rp 1,835 miliar
- i5 eDrive40: Rp 2,203 miliar
- i4 eDrive40: Rp 2,108 miliar
- iX1 eDrive20: Rp 1,337 miliar
- iX xDrive50: Rp 2,665 miliar
- iX xDrive40: Rp 2,428 miliar
- i7 xDrive60 Gran Lusso (Two-tone exterior color): Rp3,49 miliar
- i7 xDrive60 Gran Lusso: Rp 3,285 miliar
2. Mobil Listrik Hyundai
- Ioniq 5 Bluelink Prime (Standard Range): Rp 782 juta
- Ioniq 5 Bluelink Signature (Standard Range): Rp 823 juta
- Ioniq 5 Bluelink Siganture (Long Range): Rp 895 juta
- Ioniq 5 Bluelink Prime (Long Range): Rp 845 juta
- Ioniq 5 Batik : Rp986,5 juta
- Ioniq 6 Signature : Rp 1,22 miliar
3. Mobil Listrik BYD
- Dolphin: Rp 425 juta
- Seal Premium: Rp 629 juta
- Atto 3: Rp 515 juta
- Seal Performance : Rp 719 juta
4. Mobil Listrik KIA
- EV6 GT-Line: Rp 1,299 miliar
- EV6 GT: Rp 1,699 miliar
- EV9 GT-Line: Rp 1,975 miliar
5. Mobil Listrik Marcedes-Benz
- EQA 250 Electric Line: Rp 1,54 miliar
- EQE 350+ Electric Art Line: Rp 2,215 miliar
- EQB 250 Progressive Line: Rp 1,655 miliar
- EQS 450+ Electric Art Line: Rp 2,984 miliar
- EQS 450+ AMG Line: Rp 3,41 miliar
- EQS 450 4Matic AMG Line SUV: Rp 3,59 miliar
- EQS 450+ Edition One Rp 3,95 miliar
6. Motor Listrik
- ECGO 2: Rp 6,9 juta
- BF Goodrich CG: Rp 19,8 juta
- Polytron Fox R: Rp 20,5 juta
- Yadea T9: Rp 21,5 juta
- Charged Rimau: Rp 26,88 juta
- Gesits Electric: Rp 28,7 juta
- Selis X-Max: Rp 15,5 juta – Rp 28 juta
- Honda EM1 E: Rp 40,5 juta
- Volta 401: Rp 16,95 juta
- Alva One: Rp 34,99 juta
Dari informasi di atas pastinya sudah menjawab apa alasan kendaraan lsitrik penyelamat industri otomotif beserta dampak positifnya. Jadi bagi Anda yang ingin beralih ke kendaraan listrik, di atas sudah tertega beberapa merek yang paling banyak dibeli.