Berita  

Kekerasan Seksual di Makassar Terjadi di Rumah Sakit

kekerasan seksual di Makassar

Terjadi kasus kekerasan seksual di Makassar dan lokasinya terjadi di rumah sakit. Ini tentu miris mengingat rumah sakit sendiri harusnya menjadi tempat bagi seseorang untuk menjaga kesehatannya.

Kekerasan sendiri dilakukan oleh seorang manajer di rumah sakit tersebut kepada salah satu stafnya. Kasus ini tentu menjadi tamparan tersendiri bagi para tenaga kesehatan dan membuat keamanannya di tempat kerja menjadi tidak pasti.

Kronologi Kasus Kekerasan Seksual di Rumah Sakit Makassar

Korban yang merupakan staf di rumah sakit tersebut adalah bawahan dari pelaku yang berposisi sebagai manajer. Korban mengaku sudah mengalami kasus pelecehan oleh sang atasan sebanyak dua kali.

Kejadian tersebut terjadi di ruang pelaku yang posisinya memang tertutup dan tidak memiliki CCTV. Korban juga menuturkan kalau kekerasan seksual ini selalu terjadi saat kantor sedang berada pada kondisi sepi.

Saat pertama kali merasakan pelecehan, korban mengaku tidak berani untuk melaporkan pelaku karena ingin mempertahankan pekerjaannya. Tetapi saat pelaku mengulangi perbuatannya, korban memutuskan untuk membuat laporan ke Polrestabes Makassar.

Alasan Korban Tidak Langsung Melaporkan Pelaku

Korban kekerasan seksual di Makassar mengaku tidak berani melaporkan pelaku karena posisinya adalah sebagai atasan di rumah sakit tersebut. Selain takut mengalami pemecatan, korban juga mendapatkan beberapa ancaman dari pelaku.

Ancaman tersebut sering pelaku lontarkan lewat pesan pribadi WhatsApp yang isinya menjelaskan kalau pelaku akan melaporkan balik korban jika sampai membuka mulut. Pelaku sendiri pada dasarnya memiliki wewenang untuk menilai kinerja korban di rumah sakit.

Baca Juga:  Yakob Sayuri Resmi Meninggalkan PSM Makassar

Wewenang inilah yang pelaku manfaatkan untuk melakukan tindakan bejatnya kepada korban. Pada awalnya, dalih pelaku melakukan tindak pelecehan tersebut adalah sebagai bentuk evaluasi kinerja bagi korban.

Setelah mendapatkan laporan, Polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Setelah buktinya dirasa cukup, pelaku kemudian ditetapkan menjadi tersangka.

Langkah Penting Sebagai Pencegahan Kasus Kekerasan Seksual di Makassar

Setiap orang perlu berupaya untuk melakukan tindak pencegahan agar kasus seperti kekerasan seksual yang terjadi di Makassar ini tidak terjadi lagi. Ada beberapa langkah penting agar setiap orang bisa terhindar dari hal semacam ini:

1. Pelatihan Kesadaran

Setiap perusahaan atau institusi perlu memberikan pelatihan yang komprehensif kepada semua karyawan mengenai pelecehan seksual, cara mengidentifikasinya, dan bagaimana mengatasinya. 

Ini penting agar semua orang paham akan batasan yang jelas tentang perilaku yang pantas di tempat kerja. Pelatihan ini juga membantu menanamkan budaya penghormatan antar pekerja dan menekankan betapa seriusnya dampak pelecehan seksual bagi korban.

2. Sistem Pelaporan yang Aman

Institusi harus menyediakan sistem pelaporan yang melindungi privasi dan keamanan korban. Ini bisa berupa hotline anonim, aplikasi khusus, atau petugas yang mendapat tugas sebagai penghubung. 

Dengan adanya sistem ini, korban seperti pada kasus kekerasan seksual di Makassar tidak perlu takut untuk melapor karena mendapat jaminan bahwa laporan mereka akan terproses dengan serius tanpa risiko pembalasan dari pelaku atau pihak lain.

3. Penerapan Kebijakan Tegas

Kebijakan yang jelas dan tegas tentang pelecehan seksual harus berjalan dengan ketat. Semua karyawan harus tahu bahwa ada sanksi tegas, termasuk pemecatan atau tuntutan hukum, jika terlibat dalam pelecehan seksual. 

Kebijakan ini perlu dijelaskan secara transparan dalam kode etik perusahaan, sehingga tidak ada ruang untuk kebingungan atau toleransi atas tindakan yang melanggar batas.

Baca Juga:  Pertahankan Predikat WTP LKPD, Makassar Terus Tumbuh

4. Pendidikan dan Kesadaran

Selain pelatihan formal, organisasi dapat terus mempromosikan budaya kesadaran akan pencegahan kekerasan seksual melalui diskusi terbuka, kampanye kesadaran, dan penyebaran informasi mengenai hak-hak pekerja. 

Langkah ini bertujuan untuk menjaga lingkungan kerja tetap positif dan membangun dukungan sosial antar karyawan, sehingga mereka saling menjaga dan memperhatikan tanda-tanda potensi pelecehan atau tekanan psikologis di tempat kerja.

Penting untuk menjaga kehati-hatian dan terus terbuka kepada orang terdekat. Ini penting agar Anda tidak sampai menjadi korban seperti pada kasus kekerasan seksual di Makassar.