AQ (36), pemilik rumah makan Pallubasa Serigala sudah ditetapkan sebagai tersangka pada kecelakaan maut yang terjadi di Kota Makassar pada Rabu (25/9). Kasus ini sendiri menewaskan istri dan anak tersangka.
Menurut Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat, tersangka mengaku terburu-buru saat menggunakan mobil Toyota Land Cruiser yang ia kendarai.
Hal ini membuat kontrolnya pada kendaraan menurun dan akhirnya menabrak truk kontainer. “Menurut hasil BAP, AQ terburu-buru saat mengantar saudaranya ke bandara,” ujarnya.
Kronologi Kecelakaan Maut di Makassar
Kecelakaan maut yang terjadi di Makassar ini terjadi di Tol Layang Reformasi, Kecamatan Panakkukang, Makassar pada pukul 19.30 WITA. Dalam kecelakaan tersebut, mobil AQ bertabrakan dengan truk kontainer, mengakibatkan meninggalnya istri dan anak AQ di tempat kejadian.
Saat itu, tersangka mengambil lajur kiri yang menyebabkan kendaraan menabrak boks kontainer. Mamat menjelaskan “Yang bersangkutan mengambil lajur kiri dan disinilah boks bagian belakang kontainer tertabrak”.
Mamat juga menjelaskan kalau tersangka berada pada kondisi sadar saat kejadian tersebut. Selain itu, tidak ada asap knalpot yang menghalangi sehingga pandangan tersangka sebenarnya berada pada kondisi normal.
“Sesuai pemeriksaan yang pihak kepolisian lakukan di TKP, itu tidak ada (asap knalpot yang menghalangi pandangan tersangka saat berkendara)”.
Kondisi Tersangka Kecelakaan Maut di Makassar
AQ yang merupakan suami dari almarhumah N (35) & ayah dari almarhum MF (7) mengalami trauma berat atas kejadian tersebut. Meskipun bertindak kooperatif selama pemeriksaan, Polisi tetap menetapkan AQ sebagai tersangka karena dianggap lalai.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas, AQ dikenai Pasal 310 yang berkaitan dengan kelalaian dalam berkendara hingga menyebabkan korban jiwa.
Namun, AQ tidak mengalami penahanan dan hanya menjalani tahanan kota karena mempertimbangkan kondisi psikologisnya. Sementara itu, sopir truk kontainer juga diminta kooperatif dan wajib melapor dalam proses investigasi lanjutan.
Pelajaran Penting dari Kasus Kecelakaan Maut di Makassar
Ada beberapa poin penting yang bisa menjadi pembelajaran dari kejadian ini agar hal serupa tidak sampai terjadi lagi. Berikut beberapa pelajaran penting tersebut:
1. Keselamatan Berkendara
Di jalan tol, kendaraan cenderung melaju dengan kecepatan tinggi, yang menuntut konsentrasi penuh dan penguasaan teknik mengemudi.
Pengemudi harus memahami bagaimana menjaga stabilitas kendaraan, mengatur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan, dan menghindari penggunaan perangkat yang bisa mengalihkan perhatian, seperti ponsel.
Kecelakaan seperti ini mengingatkan bahwa kelalaian sekecil apapun bisa menyebabkan kecelakaan fatal dan mengancam nyawa pengendara maupun penumpang.
2. Kepatuhan pada Aturan Lalu Lintas
Aturan lalu lintas ada untuk menjaga keselamatan semua pengguna jalan, termasuk menjaga jarak aman antar kendaraan dan membatasi kecepatan. Misalnya, di jalan tol, batas kecepatan ada supaya pengemudi memiliki cukup waktu untuk bereaksi terhadap perubahan di depan mereka.
Tidak mematuhi aturan ini bisa menyebabkan kecelakaan maut seperti yang terjadi di Makassar. Hal ini menekankan pentingnya disiplin dalam mengemudi agar dapat mencegah kecelakaan.
3. Dampak Emosional dan Hukum
Kecelakaan lalu lintas tidak hanya menyebabkan luka fisik tetapi juga dampak psikologis yang berat, terutama jika korban adalah orang terdekat. Kehilangan anggota keluarga dalam sebuah kecelakaan bisa mempengaruhi kondisi mental seseorang secara mendalam.
Di sisi lain, kelalaian dalam berkendara bisa membawa konsekuensi hukum yang berat, termasuk penahanan dan denda. Ini menunjukkan bahwa tindakan yang tidak berhati-hati saat mengemudi dapat merusak kehidupan pribadi dan juga membawa tanggung jawab hukum.
Kehati-hatian adalah hal yang sangat penting dalam berkendara. Kasus kecelakaan maut di Makassar ini menjadi bukti nyata pentingnya hal tersebut.