Karyawan Minimarket di Bone Diteror Bom, Pelaku Ancam via Telepon

karyawan minimarket di Bone diteror bom

Pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2024 kemarin, seorang karyawan minimarket di Bone diteror bom oleh orang tidak dikenal. Korban mendapatkan teror bom tersebut ketika sedang bekerja, tepatnya di Alfamart Taccipi, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone.

Teror bom di Alfamart Taccipi Bone tersebut terjadi di sekitar pukul 9 pagi waktu setempat. Untungnya, karyawan minimarket tersebut gerak cepat dan segera melaporkan teror ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian, pelaku teror pun berhasil ditangkap.

Pelaku Meneror Korban Melalui Telepon

Kronologi teror bom di minimarket di Bone Sulawesi Selatan ini bermula saat seorang karyawan minimarket bernama Riska mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Ternyata, karyawan minimarket di Bone diteror bom melalui sambungan telepon.

Riska mengaku jika pada saat dirinya mengangkat telepon tersebut, tidak ada suara dan pelaku sama sekali tidak berusaha untuk berbicara. Namun, tidak lama kemudian, pelaku memberi tahu jika dirinya menyimpan bom tidak jauh dari minimarket tersebut.

“Awalnya gak ngomong apa-apa, sama sekali tidak bersuara. Tapi buat kali ini dia bilang kalo dia nyimpen bom di dekat toko,” jelas Riska.

Ketika karyawan minimarket di Bone diteror bom, pelaku mengaku jika dia mendapatkan nomor telepon milik kantor dari struk belanjaan. Bahkan, Riska pun mengaku jika ini bukan kali pertama pelaku teror bom minimarket di Bone menghubunginya. 

Bersamaan dengan teror bom di Alfamart, pelaku menyuruh semua karyawan yang sedang bekerja di sana untuk segera lari dan menyelamatkan diri. Berdasarkan pada penuturan pelaku, bom itu akan segera meledak dan membuat bangunan tersebut hancur. 

“Lari, tertimbun kamu nanti, Alfamart akan segera hancur, lari,” ungkap Riska dalam bahasa lokal.

Baca Juga:  Cita Rasa Internasional Kopi Toraja Robusta dan Sejarahnya

Ternyata, bukan hanya Riska saja yang menjadi kasir Alfamart korban teror bom di Bone Sulawesi Selatan, namun juga ada beberapa karyawan lain yang mengalami hal serupa. Misalnya seperti Ulfa, seorang karyawan lain yang pernah mengalami hal serupa.

Ulfa mengaku jika dirinya juga pernah mendapatkan telepon dari pelaku yang sama. Pelaku pun menyuruh Ulfa untuk segera meninggalkan toko dengan cara menakut-nakuti korban jika minimarket akan runtuh karena dia meletakkan bom di sana.

Polisi Amankan Pelaku Teror Bom di Alfamart Bone

Pasca karyawan minimarket di Bone diteror bom melalui sambungan telepon, Riska sebagai korban pun dengan segera melaporkan hal ini ke kepolisian. Riska datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polres Bone untuk melaporkannya. 

Tidak lama setelahnya, polisi menangkap pelaku teror bom di minimarket dan kini tersangka tengah mengikuti pemeriksaan di kantor polisi. Hanya saja, memang belum banyak informasi lengkap tentang identitas pelaku dan motif mengapa dia melakukan teror itu.

Berdasarkan sedikit informasi yang sudah ada, karyawan minimarket di Bone diteror bom oleh seorang pemuda dengan inisial MS. Namun, tidak ada informasi tentang nama lengkap, pekerjaan, bahkan usia dari pelaku teror bom di Alfamart Taccipi Bone Sulawesi Selatan. 

Kapolres Bone AKBP Arief Doddy Suryawan pun mengonfirmasi jika kini pelaku sudah diamankan, namun dirinya tidak memberikan keterangan tambahan apapun tentangnya. Berdasarkan penuturan darinya, polisi memang sudah memulai penyidikan. 

“Iya, kini pelaku sudah kami amankan,” jelasnya kepada media.

Ini Bukan Pertama Kali Minimarket di Indonesia Mendapatkan Teror

Ternyata, tragedi teror bom di minimarket ini bukan lah yang pertama kali di dalam sejarah. Selama beberapa tahun belakangan ini, ada banyak minimarket yang menerima teror yang sama, entah itu yang terjadi di Sulawesi Selatan maupun di berbagai provinsi yang lainnya. 

Baca Juga:  Kecelakaan Bus di Jalan Trans Sulawesi, Bawa 25 Penumpang

Misalnya pada tahun 2013 silam, ketika ada teror bom di minimarket yang ada di Kota Bekasi. Lalu, pada tahun 2017 silam, giliran minimarket di Kota Bandung yang menerima ancaman ini. Teror ini diterima melalui pesan singkat maupun melalui tulisan di dinding minimarket.

Bahkan, bukan hanya sekadar ancaman, suatu minimarket juga pernah habis terbakar akibat bom molotov di tahun 2021, tepatnya di Kota Medan Sumatera Utara. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 20 Maret 2021 silam dan pelakunya merupakan dua orang pemuda yang naik motor.

Berdasarkan keterangan saksi, pemuda yang duduk di jok belakang melempar bom molotov tersebut tepat di depan pintu depan Alfamart. Untungnya, tidak ada korban jiwa meskipun gedung minimarket tersebut terbakar.

Polisi pun dengan segera memburu pelaku dengan memakai serpihan bom sebagai barang bukti. Meskipun ada saksi mata, namun pelaku tidak tertangkap langsung karena mereka berboncengan sehingga sulit untuk dikejar dan ditangkap.

Sedangkan karyawan minimarket di Bone diteror bom melalui sambungan telepon kantor. Hanya saja, masih belum terjawab apa motif yang membuat pelaku nekat melakukan teror tersebut, entah karena iseng, sakit hati, atau bahkan motif yang lain.