Berita  

Fokus Orientasi Organisasi Begini Kata Menteri UMKM       

Fokus Orientasi Organisasi
Sosok Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman

Ketik Media, Berita – Seluruh organisasi yang berada di Indonesia harus memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Fokus orientasi organisasi yang tertuang di dalam AD/ART juga harus jelas dan skematis.  

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, membenarkan pernyataan tersebut. Dia berkata, fokus organisasi yang terdominasi ke arah kepentingan politik maka harus melakukan transformasi ke arah yang lebih maslahat. Dia juga menyampaikan kalau organisasi lebih layak berorientasi ke arah dinamika kewirausahaan.

“Tidak salah kalau fokus keorganisasian hanya untuk pendekatan politik an sich. Tetapi, di jaman ini masih kurang cukup. Harus ada pergeseran fokus yang lebih berfaedah. Salah satunya organisasi berbasis kewirausahaan”, ungkap Maman di Jakarta Minggu Pagi. (26/1)

Kewirausahaan Sebagai Fokus Organisasi, Rasio UMKM akan Meningkat

Jika kewirausahaan terkelola secara struktural dan manajerial dalam bentuk organisasi, tentu dinamika perniagaan di Indonesia akan semakin signifikan. Efeknya kesejahteraan ekonomi rakyat juga akan meningkat.

Pandangan ini sejalan dengan pernyataan Maman Abdurrahman. Menurutnya, kewirausahaan yang terorganisir bisa menjadi lahan strategis Kementerian UMKM untuk menaikkan rasio UMKM lokal. Maman juga berharap organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) maupun Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke depan bisa menjadi poros perintis peningkatan iklim UMKM di Indonesia.

“Saya sebagai alumni HMI mengajak seluruh rekan-rekan yang bergerak di keorganisasian untuk ikut membesarkan UMKM lokal dengan cara menggeser orientasi organisasi. Gerakan kewirausahaan yang terstruktur dan skematis semacam ini yang bisa menjadi kontribusi besar kita pada negara”, ungkap Maman ke media.

Perluasan Akses Pembiayaan, Langkah Konkret Kementerian

Menggeser idealisme organisasi di Indonesia tentu tidak mudah. Apalagi jika transformasi orientasi-nya ke arah dinamika kewirausahaan. Organisasi harus memiliki akses permodalan yang kuat dan manajemen kerja yang tepat.  

Baca Juga:  Cara Bikin Barcode QRIS untuk UMKM, Mudah & Terbaru

Maman Abdurrahman selaku Menteri UMKM berujar kalau pihak kementerian sudah merilis langkah-langkah konkret terkait peningkatan UMKM. Bahkan pihaknya akan berusaha mendekatkan akses pembiayaan dengan bentuk pelayanan yang simple dan sederhana.

“Kalau untuk pengembangan UMKM ya kami sudah melakukan langkah-langkah nyata. Termasuk mendekatkan akses modal serta memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan. Jadi, organisasi apapun kalau basisnya untuk meningkatkan UMKM ya pasti kami perhatikan”, ungkap Maman.

Tantangan UMKM Lokal adalah Produk Impor

Tidak terbantahkan kalau Indonesia memiliki kuantitas UMKM yang signifikan. Produk usaha juga memiliki nilai jual yang tinggi sehingga banyak produk lokal yang menjadi komoditas ekspor negara. Cuma tantangan yang harus dihadapi berikutnya adalah produk impor yang begitu progresif di tanah air.

Menteri UMKM mengamini pernyataan tersebut. Bahkan dia melaporkan kalau tantangan terbesar bagi pengusaha UMKM RI adalah eksodus produk impor dari negara Tiongkok. Karena menurut Maman, produk tersebut memiliki rate jual yang murah

“Impor produk dari Tiongkok merupakan masalah yang harus kita hadapi bersama. Makanya pihak kementerian sudah menerapkan strategi Holding UMKM untuk mengatasi hal tersebut. Menurut saya langkah ini cukup efektif kalau untuk meningkatkan daya saing”, ujarnya.

“Kalau menurut hemat saya, permasalahan ini terletak pada pembiayaan atau modal. Sedangkan kalau dibebankan kepada pribadi UMKM, tentu biayanya sangat tinggi. Persaingan akan semakin sulit. Makanya kita butuh system holding untuk menekan pembiayaan itu”, tutup Maman Abdurrahman.

Maman Abdurrahman berharap fokus organisasi Indonesia ber-transformasi ke arah pengembangan Kewirausahaan atau UMKM. Karena menurutnya fokus orientasi organisasi semacam ini yang lebih bernilai maslahat bagi masyarakat. (Ags)