Financial Expo (Finexpo) 2024 di Sulsel hasil gagasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua sukses mencatatkan transaksi mencapai Rp2,12 miliar.
Kegiatan yang berlangsung pada 25-26 Oktober ini berlangsung di Mal Ratu Indah Makassar dan berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung, sekaligus membuktikan tingginya minat masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.
Peserta terdiri Finexpo dari 65 tenant yang terdiri dari berbagai lembaga keuangan dan perusahaan sektor jasa lainnya, termasuk perbankan, asuransi, dan lembaga keuangan mikro.
Pameran ini dirancang untuk memberikan akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan serta menyediakan produk yang dapat diakses secara langsung oleh publik. Acara ini diharapkan mampu mendukung program inklusi keuangan yang tengah digalakkan pemerintah.
Antusiasme Masyarakat pada Financial Expo Sulsel Memicu Transaksi Besar
Selama dua hari pelaksanaannya, Financial Expo Sulsel 2024 berhasil membukukan transaksi Rp2,12 miliar. Dari total tersebut, Rp1,99 miliar merupakan transaksi dari akuisisi produk dan layanan jasa keuangan.
Sedangkan Rp240 juta lainnya berasal dari transaksi langsung di tenant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut OJK Regional 6, capaian ini melebihi ekspektasi awal, dan menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan akan produk jasa keuangan yang aman dan memiliki akses mudah.
Menurut Kepala OJK Regional 6 Sulampua, masyarakat Sulsel semakin tertarik untuk memanfaatkan produk keuangan, mulai dari tabungan, investasi, asuransi, hingga produk pinjaman berbasis teknologi finansial.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat yang turut mendukung program literasi keuangan. Melalui Finexpo ini, kami berharap masyarakat semakin memahami produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.
Menggandeng Berbagai Pihak untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
OJK Sulampua bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan dan pemerintah daerah dalam melaksanakan acara ini. Mereka turut melibatkan perbankan, perusahaan asuransi, fintech, serta UMKM lokal untuk memberikan edukasi dan layanan keuangan secara langsung kepada masyarakat.
Program ini juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia yang turut hadir untuk memperkenalkan produk-produk keuangan. Ada juga kampanye Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dalam rangka meningkatkan transaksi non-tunai di tengah masyarakat.
Selain itu, OJK Sulampua juga melibatkan sejumlah instansi pendidikan dalam kegiatan ini. Para mahasiswa dan pelajar mendapat ajakan untuk terlibat dalam sesi diskusi serta seminar tentang pentingnya literasi keuangan sejak dini.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar mereka dapat memiliki pemahaman finansial yang baik sehingga mampu mengelola keuangan secara bijak,” kata salah satu perwakilan OJK.
Transaksi UMKM dan Potensi Ekonomi Lokal
Salah satu aspek penting dalam Financial Expo Sulsel ini adalah keterlibatan UMKM lokal. Tenant UMKM yang berpartisipasi berhasil membukukan transaksi senilai Rp240 juta dalam dua hari.
Dengan menyediakan platform bagi UMKM, acara ini bukan hanya menjadi sarana promosi produk, tetapi juga mendukung pemulihan ekonomi lokal pasca-pandemi.
UMKM yang hadir terdiri dari berbagai sektor. Contohnya seperti kuliner, kerajinan, dan fashion, yang menarik minat pengunjung untuk bertransaksi langsung di lokasi.
Melalui Finexpo ini, OJK turut mendorong UMKM untuk memanfaatkan layanan keuangan dalam mengembangkan bisnis mereka.
Salah satu pengunjung, Dewi Nuraini, pemilik usaha kerajinan tangan, mengungkapkan bahwa acara ini membantunya untuk lebih memahami produk keuangan. Ini bisa mendukung perkembangan usahanya. Contohnya seperti kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah.
“Selain transaksi yang cukup besar, saya jadi lebih paham mengenai produk perbankan yang dapat membantu modal usaha saya,” ujarnya.
Dengan tingginya transaksi yang tercatat selama Financial Expo di Sulsel ini, banyak pihak berharap akan ada lebih banyak lagi kegiatan serupa di masa mendatang.