Ketik Media, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa cuaca pada malam tahun baru 2025 akan cenderung stabil dan aman. Tidak akan ada kondisi ekstrem yang dapat mengganggu perayaan.
“BMKG memprediksi bahwa kondisi cuaca pada malam pergantian tahun akan relatif kondusif tanpa indikasi potensi terjadi cuaca ekstrem,” ujar Dwikorita Karnawati selaku ketua BMKG pada Minggu (29/12).
Menurut Dwikorita, potensi terjadinya cuaca ekstrem mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 10 hari pertama bulan Desember. Hal ini terjadi karena bibit siklon yang sebelumnya mengarah ke Indonesia kini sudah tidak lagi masuk ke wilayah tersebut.
“Penurunan ini disebabkan karena adanya bibit siklon juga pola tekanan rendah di laut Cina selatan yang menghambat aliran awan konvektif atau aliran seruak udara dingin dan monsun asia serta menghambat seruakan dingin lintas ekuator untuk memasuki wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita.
BMKG menjelaskan bahwa ada perubahan pada fenomena arak-arakan hujan yang berasal dari Samudera Hindia di sebelah barat Indonesia.
Sebelumnya arak-arakan ini melintasi wilayah Indonesia dan kini sudah bergerak ke Samudera Pasifik. Akibatnya, aktivitas hujan di Indonesia sudah berkurang dan tidak seaktif sebelumnya.
“Sehingga pembentukan atau peningkatan peningkatan awan hujan sudah tidak terjadi dari fenomena tersebut,” jelasnya.
Faktor Lain yang Memengaruhi Cuaca
Faktor lainnya adalah penurunan suhu permukaan air laut di Indonesia yang mulai mendingin, dengan penurunan mencapai dua derajat Celsius di beberapa wilayah. Perubahan suhu ini berpengaruh pada melambatnya pembentukan awan hujan secara lokal.
“Kami merekomendasikan masyarakat dapat menjalankan aktivitas malam pergantian tahun baru, insyallah akan lebih kondusif,” tambah Dwikorita.
Meski demikian, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca lokal sebagai langkah antisipasi. Pemantauan cuaca malam tahun baru bisa melalui aplikasi mobile Info BMKG.