Ketikmedia.com, Toraja Utara – Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, memastikan dirinya akan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Keputusan ini membantah kabar yang menyebut Pemkab Toraja Utara menganggarkan pembelian Toyota Alphard senilai Rp1,8 miliar. Langkah ini diambil demi efisiensi anggaran dan mendukung program kendaraan ramah lingkungan yang sedang digalakkan oleh pemerintah daerah.
Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Dedy, sapaan akrab Frederik, menegaskan alasan utama pemilihan mobil listrik adalah efisiensi dan kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan, penggunaan kendaraan listrik juga diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan transparansi anggaran dalam belanja daerah.
“Kami memilih mobil listrik karena lebih hemat dan ramah lingkungan, bukan Alphard,” kata Dedy, Minggu (30/3/2025).
Biaya Operasional Lebih Murah
Dedy menjelaskan bahwa mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan Alphard. Jika perjalanan ke Makassar dengan Alphard membutuhkan sekitar Rp2 juta untuk BBM, mobil listrik hanya menghabiskan Rp150-200 ribu. Selain itu, biaya perawatan mobil listrik juga lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar, sehingga lebih efisien dalam jangka panjang.
“Dari segi bahan bakar dan perawatan, mobil listrik lebih irit. Dengan penghematan ini, kami bisa menambah aset berupa mobil hybrid Hyundai yang bisa beroperasi dengan bahan bakar maupun baterai,” ungkapnya.
Evaluasi Anggaran untuk Program Prioritas
Selain kendaraan dinas, Dedy juga menegaskan bahwa Pemkab Toraja Utara sedang melakukan evaluasi anggaran di berbagai SKPD untuk memastikan dana digunakan dengan tepat sasaran dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, transparansi anggaran, dan efisiensi belanja daerah.
“Kami menemukan banyak anggaran yang kurang prioritas. Hasil penghematan akan dialihkan ke program strategis seperti revitalisasi Sungai Sa’dan, perbaikan drainase, pembenahan Pasar Bolu, serta pembangunan jalan di Baruppu’ Parodo dan Sapan-Pulu-Pulu,” jelasnya.
Fokus Kinerja, Bukan Pencitraan
Dedy menegaskan bahwa dirinya dan Wakil Bupati Andre bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar mencari popularitas. Ia juga mengapresiasi partisipasi masyarakat yang terus mengawal kebijakan pemerintah daerah agar lebih transparan dan akuntabel.
“Kami tidak masalah jika tidak populer, yang penting rakyat merasakan manfaatnya,” tutupnya.
Dengan langkah ini, Bupati Toraja Utara berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan kebijakan efisiensi anggaran dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan guna mendukung program pemerintah pusat.