Ketikmedia.com – Kejadian naas menimpa seorang pelajar yang bernama Fahril. Bagaimana tidak, ia dibunuh oleh temannya sendiri di Dusun Pamalaliang, Desa Topore, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Peristiwa ini sempat menggegerkan warga sekitar yang melihat korban tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan. Ia ditemukan dalam kondisi yang berlumuran darah.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, dalam keterangan tertulisnya, menerangkan pada Jumat (10/5/2024). “Awalnya korban ditemukan oleh warga dikira korban kecelakaan motor karena motor korban tergeletak di samping korban. Saksi mata memanggil pihak Bhabinkamtibmas dan Babinsa, untuk mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat,” ungkapnya.
Herman Basir, menambahkan, kejanggalan terhadap kematian korban baru diketahui setelah pihak medis Puskesmas membersihkan luka korban. Luka korban bukan luka kecelakaan, melainkan luka tusukan dari benda tajam. “Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Papalang, jumlah luka tusukan di tubuh korban ada di beberapa titik, diantaranya, 11 tusukan di bagian punggung korban. Lengan kanan ada 2 tusukan, dan di bahu kanan terdapat 2 tusukan. Sementara itu, terdapat 4 tusukan di wajah sisi kanan dan di belakang kepala sebanyak 9 tusukan,” ujar Herman Basir.
Mengenai identitas korban, Fahril (18) yang masih berstatus pelajar ini merupakan warga Dusun Toansang, Desa Bonda, Kecamatan Papalang. “Saat ini pihak Resmob Reskrim Polresta Mamuju sudah menuju TKP untuk melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku pembunuhan terhadap pelajar tersebut,” jelas Herman Basir.
Adapun motor yang dikendarai korban adalah jenis Yamaha Jupiter MX yang ditemukan tergeletak di sampingnya. Motor yang tidak memiliki nomor plat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian Mamuju.
Pelaku Berhasil Ditangkap dalam Waktu yang Singkat
Lebih lanjut, setelah dilakukan pengejaran selama 5 jam, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap. Tersangka tak lain adalah rekan sekolah korban sendiri dengan inisial HK (18).
“Pelaku ditangkap setelah tim Resmob Polresta dibantu anggota Polsek Kalukku melakukan pengejaran. Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di Kecamatan Papalang,” ungkap Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, yang ditemui di Polresta Mamuju.
Saat melakukan penangkapan, tim Resmob Polresta Mamuju yang bekerjasama dengan Polsek Kalukku, berhasil membekuk pelaku tanpa adanya perlawanan sama sekali.
Setelah berhasil ditangkap, pelaku langsung digiring menuju ke Polresta Mamuju. Saat pelaku dimintai keterangan oleh penyidik Reskrim Polresta Mamuju, akhirnya ia mengakui perbuatannya. Pelaku dalam melancarkan aksi pembunuhannya adalah dengan cara menunggu korban di lokasi jalan yang sepi. Pada saat motor korban (Fahril) melintas, pelaku (HK) langsung mencegat dan menghabisi nyawa korban tanpa ampun. Ia membunuh korban dengan cara menusuk beberapa kali dengan menggunakan senjata tajam.
Selanjutnya, setelah korban tidak bernyawa, pelaku langsung kabur ke tempat persembunyiannya. AKan tetapi, gerak-geriknya diketahui oleh pihak kepolisian yang akhirnya berhasil mengamankan HK.
Motif Pembunuhan Pelaku Karena Sakit Hati
Usut punya usut, pelaku mengungkapkan motif pembunuhan yang dilakukannya terhadap Rafli. Ia menerangkan bahwa sering ditindas oleh korban. Pelaku HK (18) tega menghabisi rekan sekolahnya Rafli (18) karena sering ditindas oleh korban.
“Pelaku sebelum menghabisi nyawa rekannya sendiri, keduanya sempat bersama-sama memperbaiki AC di sekolahnya. Korban saat itu sempat menegur pelaku dengan kata-kata yang tidak enak didengar oleh pelaku. Korban melakukan bully terhadap pelaku, sehingga pelaku tidak enak mendengarnya,” jelas Kasat Reskrim Polresta Mamuju, Kompol Jamaluddin dalam pers rilis di ruangan Resmob Reskrim Polresta Mamuju, Jumat (10/5/2024).
Jamaluddin, menambahkan, usai memperbaiki AC bekas sekolahnya, pelaku buru-buru pulang ke rumahnya. Kemudian ia berniat menghabisi nyawa teman sekolahnya dengan mempersiapkan sebilah badik.
“Pelaku baru berhasil ditangkap oleh anggota Resmob Reskrim Polresta Mamuju bekerjasama dengan anggota Polsek Kalukku setelah melakukan penyelidikan sekitar 5 jam,” tutur Jamaluddin. Dari hasil pemeriksaan penyidik Reskrim Polresta Mamuju, pelaku akhirnya mengakui nekat menghabisi nyawa rekannya sendiri karena tidak terima di tindas oleh korban.