TOLITOLI – Kabar duka datang dari Baim, bocah yang berusia 6 tahun asal Desa Lakuan Buol. Ia dikabarkan hanyut terbawa arus di Sungai Lakuan lebih kurang sejak delapan jam lalu sejak berita ini dirilis. Dan naasnya, saat ini ia belum juga ditemukan.
Keluarganya yang dibantu oleh ratusan warga dari kedua desa Lakuan Buol dan Lakuan Tolitoli ikut mencari. Namun hingga pukul 23.00 Wita, siswa dari SD Negeri Lakuan Buol ini belum juga ditemukan.
“Kami berharap ada bantuan dari Basarnas ikut membantu mencari,” kata Sakaruddin, salah satu tokoh masyarakat di Desa Lakuan Tolitoli, yang malam itu juga ikut membantu.
Sebelumnya Baim diduga terbawa arus sungai saat bermain-main bersama teman-temannya di sungai.
“Kejadiannya tadi sore. Anak itu diduga hanyut di sungai dan sampai malam ini belum ditemukan,” kata Sakaruddin Tacaali kepada Ketikmedia, Kamis malam.
Baim adalah Anak dari pasangan Acing dan ibunya Meli.
Sakaruddin mengatakan, ratusan warga dari kedua desa ikut mencari korban di sepanjang sungai hingga ke muara. Namun hingga tengah malam belum juga ditemukan.
Sebelum hilang, Baim dan sejumlah temannya sekira pukul 14.00 Wita bermain-main di dekat sungai. Saat sudah menjelang magrib, teman-temannya pulang ke rumah masing-masing.
“Namanya anak-anak, mereka pulang masing-masing ke rumah mereka. Sadar, Baim tidak ada setelah kedua orang tuanya menanyakan keberadaan Baim. Saat itu sudah magrib,” kata Sakaruddin.
Pencarian pun mulai dilakukan di titik Baim hilang, yakni di dekat irigasi atau sedikit ke bagian atas jembatan. “Di tempat mereka bermain, cuma ditemukan pakaian dan sendalnya ditemukan di pinggir sungai,” jelas Sakaruddin.
Hingga saat ini pencarian terus dilakukan. Ratusan warga dari kedua desa ikut membantu mencari hingga ke muara sungai.
“Kondisi air yang keruh mempersulit warga menemukan korban. Semoga saja korban secepatnya ditemukan,” harap Sakaruddin.
Kasus Bocah Terbawa Arus Sungai Lainnya
Anak-anak sangat rentan mengalami kecelakaan, baik berupa kecelakaan yang disebabkan oleh manusia maupun bencana alam. Oleh sebab itu, orangtua wajib menjaga dan mengawasi anak sepanjang hari. Kasus bocah terbawa arus sungai tidak hanya dialami oleh Baim saja, melainkan baru-baru ini bocah di luar pulau Sulawesi mengalami hal yang serupa.
Seorang anak yang dinyatakan hilang terseret arus sungai di Kampung Cukang Binong, Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, akhirnya berhasil ditemukan. Jenazah NZM (5) ditemukan sejauh dua kilometer dari lokasi korban terbawa arus sungai. Sebelumnya, korban NZM bersama dua anak lainnya yakni Deran (8) dan Maura (8) terjatuh hingga terbawa arus, ketika pulang usai sekolah agama, dan melintasi jembatan kecil yang biasa dilalui. Kedua korban yaitu Deran (8) dan Maura (8) berhasil diselamatkan warga sekitar, namun NZM dilaporkan hilang.
Kronologi Kanit SAR Cianjur M Andika mengatakan bahwa setelah melakukan sejumlah upaya proses pencarian jenazah NZM berhasil ditemukan tim gabungan dan masyarakat pada Senin 4 Juni 2024 malam. “Pertama kali jasad korban diketahui posisinya oleh seorang warga yang mengira seekor ular. Namun setelah dicek ternyata jenazah korban dan tersangkut. Kemudian warga pun langsung melapor ke tim SAR gabungan,” ucapnya pada Selasa 4 Juni 2024. Selain itu Andika mengatakan bahwa kejadian seorang anak yang hilang tersebut berawal ketika korban bersama dua saudaranya hendak pulang ke rumah usai sekolah agama, dan melintasi jembatan kecil. “Saat melintasi jembatan itu korban dan satu rekanya terpeleset dan jatuh ke arus sungai yang tengah meluap,” katanya.