Ketik Media, Berita – Tidak terbantahkan kalau kerjasama Indonesia dengan Inggris telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pernyataan ini terucap dari Anindya Bakrie, selaku ketua Kadin. Tepatnya di acara 75 Tahun kerja sama Kerajaan Inggris-Indonesia yang pelaksanaannya di Jakarta Rabu Kemarin. (11/12)

Menurut Anindya, dengan adanya kerjasama bilateral yang bagus antara RI dengan Inggris, telah membuat kolaborasi lintas sektor berjalan maksimal dan terus berkembang. Bahkan kenaikan rate investasi pun signifikan. Belum lagi terkait transisi energi yang komitmen-nya begitu luar biasa.
“Menurut saya kerjasama pemerintah dengan pemerintah kerajaan Inggris telah memberikan efek positif bagi masyarakat. Ini tidak hanya soal nominal saja yang cukup signifikan. Seperti investasi BP yang nilainya mencapai 7,1 miliar dolar. Tetapi lebih jauh dari itu, pengakuan Inggris terhadap transisi energi Indonesia itu yang terpenting”, ujar Anindya kepada insan media.
Kerjasama Indonesia dengan Inggris, Pintu Gerbang Eropa untuk Indonesia, Ungkap Anindya Bakrie
Kerjasama Indonesia dengan Inggris bisa menjadi pintu masuk NKRI ke Eropa untuk bisa berperan di berbagai bidang. Apalagi informasinya saat ini telah terjadi penjajakan kemungkinan adanya perjanjian kemitraan Ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).
Menurut Anindya, Putra dari Abu Rizal Bakrie ini kerjasama Indonesia dengan Inggris bisa menjadi kerjasama yang saling menguntungkan (Simbiosisme Mutualisme). Paling tidak ini bisa menjadi pintu gerbang Indonesia untuk masuk ke Uni Eropa. Di sisi lain juga bisa menjadi pintu masuk Inggris dan negara Eropa lain ke ASEAN.
“Di balik kerjasama ini terdapat simbiosisme mutualisme yang jelas. Kita nanti bisa masuk ke Uni Eropa melalui Inggris. Sedangkan Inggris bisa masuk ke ASEAN melalui kita. Apalagi sekarang negara kita termasuk negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN”, sebut Anindya berikutnya.
Tiga Pilar Prioritas Kerjasama Indonesia dengan Inggris
Kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Inggris berdiri di atas tiga pilar prioritas. Yang pertama relasi antar pemerintah, hubungan baik antar masyarakat dan yang terakhir kemitraan bisnis. Sedangkan untuk kerjasama bidang pendidikan sudah terlaksana dengan baik.
“Menurut hemat saya tiga pilar kerjasama antara Indonesia dengan Inggris sudah berjalan dengan baik. Bahkan kolaborasi kemitraannya melibatkan person to person. Termasuk di bidang pendidikan dan sumber daya manusia. Sampai saat ini, Inggris masih menerima beasiswa bagi mahasiswa kita yang mau kuliah di sana”, ungkap Anindya Novyan Bakrie.
Fokus Kerjasama Antara Indonesia dengan Inggris
Selain mengedepankan tiga pilar prioritas kerjasama, Indonesia dengan Inggris juga fokus mengembangkan green energy, transportasi hijau serta sinergitas komprehensif lintas sektoral. Nah, ketua KADIN bernama lengkap Anindya Novyan Bakrie ini optimis, kerjasama tersebut akan tetap berjalan dan memberikan keuntungan real kepada masyarakat.
“Kerjasama Indonesia dengan Inggris bukan hanya sebatas kunjungan kenegaraan semata. Tetapi saya pastikan ada langkah tindak lanjut yang real terkait investasi dan pastinya perdagangan antar negara. Apalagi harus kita akui saat ini Inggris masih unggul di energi terbarukan”, tutur Anindya dengan penuh optimistik.
Ketua Kadin, Anindya Novyan Bakrie Mendapatkan Penghargaan “Prosperity”
Perlu kami sampaikan kalau Anindya Novyan Bakrie telah mendapatkan penghargaan “Prospherry” dari duta besar Kerajaan Inggris, Dominic Jermey, Rabu kemarin. Reward ini diberikan atas jasa Ketum Kadin yang telah melancarkan hubungan kerjasama antara Indonesia dengan kerajaan Inggris.
Pemberian penghargaan Prospherry kepada Anindya Novyan Bakrie karena telah berhasil menjalin hubungan kerjasama yang sangat baik di antara kedua negara. Seperti kerjasama bisnis hingga tata kelola dan pencanangan reformasi untuk regulasi yang ada.
“Reward ini diberikan atas dasar jasa kita yang sudah 5 tahun menjalin kerjasama dengan Inggris. Terutama di bidang Renewable Energy Of Business. Termasuk juga di bidang Electric Vehicle”, tutup Anindya Bakrie.